wikipedia.org |
Bulan Desember 2012 lalu, di
sebuah pusat perbelanjaan, ada pemandangan yang tidak biasa. Sebuah stand
sedang menawarkan produk mereka. Semua Sales
Promotion Girl (SPG) di stand tersebut menggunakan pakaian tradisional
Jepang “Kimono”. Entah apa tema mereka kala itu. Hal yang harus diakui sangat
mencuri perhatian. Berjalan ke sana kian ke mari menawarkan produk mereka.
Namun ada hal yang sangat
mengganggu pemandangan saya. Kenapa Kimono mereka, tidak membuat saya merasakan
‘suasana Jepang’ di sana (walaupun belum pernah ke Jepang.hehehe).
Terdiam saya merenunginya.
Memperhatikan gerak-gerik mereka sekali lagi. Waktu pun terus berjalan, entah
kenapa saya tetap tidak merasakan ‘suasana Jepang’.
Memang secara harafiah, Kimono berarti
sesuatu untuk digunakan.
Kemudian saya menarik sebuah
kesimpulan, Kimono tidak berarti Jepang.
Sekilas kembali saya teringat
dengan BPS tempat saya bekerja. Maklum saja, sesuatu yang kita cintai pasti
selalu kita ingat J.
Di BPS, kami juga menggunakan seragam khas kami yaitu seragam abu-abu. Sama halnya
seperti melihat Kimono orang pasti akan teringat akan Jepang, dengan melihat
seragam abu-abu orang akan teringat dengan BPS.
Namun seragam itu akan tetaplah
seragam bukan identitas. Ketika orang-orang melihat pegawai dengan seragam
abu-abu apakah ia merasakan ‘suasana BPS’ atau ‘suasana PNS’ (yang umumnya lebih
dikenal dengan hal yang buruk).
Seharusnya insan BPS mempunyai
identitas yang jelas. Identitas pegawai BPS sejatinya tercermin dari tujuh
perilaku utama insan BPS. Bukan hanya dari seragam abu-abu, prototipe kantor,
dan lain-lainnya. Walaupun hal-hal tersebut juga menggambarkan identitas BPS.
7 Perilaku utama insan BPS itu
adalah:
1. Efektif, efisien, dan sistemik
2. Kompeten, inovatif, dan excellent
3. Responsif
4. Akuntabel
5. Dedikatif, disiplin, dan konsisten
6. Saling menghargai
7. Jujur, tulus, dan adil
Sungguh hal yang sangat
membanggakan ketika kita insan BPS dapat dikenal karena perilaku kita. Di mana
pun kita berada, dengan seragam apa saja, bahkan dalam acara apa saja, orang
akan merasakan ‘suasana BPS’. Yuph..
Impian yang mungkin kita capai hanya jika kita setiap insan BPS menghidupi
tujuh perilaku utama insan BPS. Memang tidak ada yang sempurna. Tetapi marilah
kita bersama-sama mencoba terus-menerus tanpa pernah ada kata menyerah - menyesuaikan
perilaku kita dengan tujuh perilaku utama insan BPS .
Niscaya, suatu saat nanti karena
perilaku kita, kita akan ditanya orang, “orang BPS yach?”
Salam PIA
Balige, 9 Januari 2013
No comments:
Post a Comment